Halo Sobat Pipa!
Destructive Test pada pipa baja adalah metode pengujian dimana sampel pipa sengaja dibuat rusak untuk mengukur karakteristik mekaniknya. Tujuannya memastikan pipa benar-benar memenuhi spesifikasi kekuatan, kelenturan, dan ketahanan sebelum dipakai di lapangan, yang disyaratkan oleh standar seperti ASTM A53, ASTM A252, API 5L, API 2B, API 5CT, atau SNI. Berikut beberapa istilah penting dalam Destructive Test di PT. Bakrie Pipe Industries:
1. Analisis Kimia (Chemical Analysis / Spectrometer)
Analisis kimia dilakukan dengan menggunakan alat spektrometer untuk mengukur konsentrasi unsur karbon, mangan, silikon, sulfur / belerang, fosfor, niobium, titanium, aluminium, nitrogen, tembaga, krom, nikel, molibdenum dan boron dengan akurasi tinggi. Hasilnya memastikan komposisi kimia pipa memenuhi spesifikasi standar mutu.
2. Uji Tarik (Tensile Test)
Tensile Test atau Uji Tarik dilakukan untuk mengetahui kekuatan tarik maksimal yang dapat ditahan oleh pipa sebelum patah. Spesimen uji diambil dari material pipa, kemudian ditarik menggunakan mesin uji hingga putus.
Parameter penting yang diperoleh meliputi: Yield Strength, Tensile Strength, dan Elongation. Nilai-nilai ini dibandingkan dengan standar minimum pada dokumen MPS atau spesifikasi pelanggan.
3. Uji Tekuk (Bending Test)
Membengkokkan sampel pipa pada sudut atau radius tertentu untuk memeriksa kemampuan menahan deformasi tanpa retak. Metode ini menilai elastisitas dan plastisitas material ketika dikenai gaya lateral.
4. Uji Kekerasan (Hardness Test)
Hardness Test atau Uji Kekerasan digunakan untuk mengukur daya tahan permukaan material terhadap deformasi permanen, biasanya menggunakan metode Brinell, Rockwell, atau Vickers.
5. Uji Impak (Charpy Impact Test)
Charpy Impact Test digunakan untuk mengukur ketangguhan material terhadap beban kejut, terutama pada temperatur rendah. Spesimen berbentuk batang dengan notch (takikan) dihantam dengan palu berat, lalu diukur energi dan shear area, uji impak juga dilakukan untuk mengetahui toughness pada base metal maupun weld.
Test ini krusial untuk aplikasi pipa di lingkungan ekstrim seperti laut lepas, atau daerah bersuhu rendah lainnya.
6. Uji Metallurgical (Macrograph/Micrograph Test)
Macrographic Test dilakukan dengan memotong dan mengamati penampang las dengan pembesaran untuk melihat sambungan dan cacat makro seperti porositas, incomplete fusion, atau undercut. Spesimen biasanya dipoles dan diberi cairan etchant agar struktur metalurgi lebih jelas. Macrographic test penting untuk validasi hasil pengelasan dan kualitas sambungan (metal flow, seperti fussion line dan sudut flow).
sedangkan Micrograph Test Mirip makrografi, tetapi dengan pembesaran tinggi untuk melihat mikrostruktur material baja seperti ukuran butir (grain size), Fasa penguat (martensit, ferrite, pearlite), Penyebaran inklusi. Cairan etchant memperjelas detail struktur, validasi kualitas material hingga level mikroskopis.
7. Uji Ledakan (Burst Test)
Burst Test mengukur tekanan internal maksimum yang dapat ditahan pipa baja hingga pecah. Pipa sampel diisi cairan, biasanya air, kemudian tekanan dinaikkan secara perlahan hingga terjadi kegagalan dinding pipa. Nilai burst pressure menjadi parameter kunci untuk menilai batas aman operasi.
8. Uji Sobek Beban Jatuh (Drop Weight Tear Test / DWTT)
DWTT adalah uji benturan skala besar untuk mengetahui mode patah (fracture mode) dari material pipa, apakah patahnya ductile (liat) atau brittle (getas) dan mengetahui fracture vs shear area.
Spesimen berbentuk segmen pipa dipukul dengan beban berat dari ketinggian tertentu. Hasilnya dianalisis secara visual, dan persentase patah ductile menjadi indikator ketangguhan pipa. DWTT biasa digunakan untuk pipa dengan diameter besar atau yang digunakan untuk gas bertekanan tinggi.
9. Tegangan Sisa (Residual Stress)
Residual Stress dilakukan untuk mengukur tegangan internal yang tertinggal di material setelah proses pemesinan, pembentukan, atau pengelasan. Tegangan sisa (residual stress) berperan penting dalam mencegah korosi retak, kelelahan material, dan perubahan bentuk selama pemakaian.
Laboratorium Bakrie Pipe Industries
BPI memiliki fasilitas, layanan dan peralatan pengujian yang lengkap dan mutakhir, serta telah tersertifikasi ISO/IEC 17025:2017 oleh Komite Akreditasi Nasional, menjamin kompetensi teknis dan kualitas hasil pengujian. Laboratorium Bakrie Pipe Industries juga melayani solusi kebutuhan pengujian Anda, untuk memastikan pipa baja Anda memenuhi standar yang telah disyaratkan, Tim Ahli Laboratorium Kami siap membantu Anda.
Itulah Istilah Penting pada Proses Inspeksi Pipa Baja (Bagian 3) yang mencakup Pengujian Destruktif atau yang biasa disebut dengan pengujian merusak pada sampel pipa baja. Sampai jumpa di artikel berikutnya dan jangan ragu untuk berbagi insight Anda di kolom komentar. Tetap pantau update lainnya hanya di #BPIPipeInsights!