Dalam dunia kesehatan, banyak mitos yang telah dipercaya turun-temurun tanpa dasar ilmiah yang kuat. Sayangnya, beberapa mitos ini masih bertahan dan sering dianggap sebagai fakta. Padahal, mempercayai informasi yang salah bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Sebagai perusahaan yang selalu mengutamakan kualitas dan keselamatan, Bakrie Pipe Industries juga percaya bahwa informasi yang akurat sangat penting, termasuk dalam dunia kesehatan. Yuk, simak lima mitos kesehatan yang masih sering dipercaya, padahal keliru!
Banyak orang menghindari makan malam karena takut berat badan naik. Padahal, yang menentukan berat badan bukanlah waktu makan, tetapi jumlah kalori yang dikonsumsi dibandingkan dengan jumlah kalori yang dibakar. Jika kamu makan dalam jumlah wajar dan tetap aktif, makan malam tidak akan langsung membuat gemuk. Yang perlu diperhatikan adalah jenis makanan yang dikonsumsi—hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh sebelum tidur.
Beberapa orang percaya bahwa minum air dingin bisa membuat lemak membeku di dalam tubuh dan menyebabkan obesitas. Faktanya, tubuh memiliki mekanisme alami untuk mengatur suhu, sehingga air dingin tidak akan menyebabkan lemak membeku. Justru, minum air dingin dapat membantu meningkatkan metabolisme karena tubuh harus bekerja ekstra untuk menghangatkannya kembali.
Banyak yang mengatakan bahwa menatap layar ponsel dalam gelap bisa menyebabkan kebutaan. Sebenarnya, cahaya biru dari layar ponsel memang bisa menyebabkan kelelahan mata dan mengganggu kualitas tidur, tetapi tidak akan menyebabkan kebutaan permanen. Untuk menjaga kesehatan mata, kurangi paparan layar sebelum tidur dan gunakan mode malam (night mode) yang mengurangi cahaya biru.
Demam sering dianggap sebagai satu-satunya tanda bahwa tubuh sedang sakit, sehingga banyak orang mengabaikan gejala lain. Padahal, ada banyak penyakit serius yang tidak selalu disertai demam, seperti tekanan darah tinggi, diabetes, atau bahkan kanker. Jadi, jangan menunggu demam untuk memeriksakan diri ke dokter, terutama jika ada gejala lain yang mengkhawatirkan.
Banyak orang menghindari makan telur karena takut kadar kolesterolnya naik. Padahal, meskipun telur mengandung kolesterol, penelitian menunjukkan bahwa kolesterol dalam makanan tidak selalu meningkatkan kolesterol dalam darah. Telur justru kaya akan protein, vitamin, dan nutrisi penting lainnya. Yang perlu diperhatikan adalah konsumsi dalam jumlah wajar dan keseimbangan dengan pola makan sehat